Bambu Unik "NOGO SATURU"

Ciri bambu Nogo Saturu adalah pangkal ujung bambu menekuk/merunduk menyentuh bonggol bammbu,dan ujung bambu berakar menyatu dengan akar bonggol bambu (menyerupai akar mingmang) Nogo Saturu disebut juga mimangnya bambu.

Filosopi bambu Nogo Saturu bila di kaji mempunyai makna yang sangat luas, pangkal ujung bambu menekuk/merunduk menyentuh bonggol bammbu dan ujung bambu berakar menyatu dengan akar bonggol bambu, yang bermakna darimana kita berasal dan akan kembali lagi keasalnya (Manunggaling kaula gusti/Menyatunya Hamba dengan Tuhanya). Manunggaling kawulo gusti adalah konsep sufi, yg kita pun bisa meraihnya. Dengan komitmen untuk menjadikan kebaikan selalu menjadi bagian dari diri kita, komitmen untuk menaklukan ego, komitmen untuk hanya berharap ridho Allah dan bukan lainya. Itulah intinya kita berkomitmen menjadi baik setiap saat hanya karena ridho Allah.

Manunggaling kawulo Gusti, terjadi ketika kita telah mampu menyerahkan seluruh hidup hanya karena ridho Allah., Manunggaling kawulo gusti, berarti ketika manusia mampu mengingat Allah kedalam dirinya (darimana berasal dan akan kembali lagi keasalnya/Menyatunya Hamba dengan Tuhanya).

Orang yang berhasil manunggaling kawulo gusti, yaitu orang dalam hidupnya lebih mementingkan diri untuk mengabdikan diri secara ihlas demi kepentingan umat, daripada mementingkan dirinya sendiri. Contoh : para nabi dan rosul. juga orang orang lainya yang membaktikan diri untuk kepentingan kemanusiaan.

Tuah bambu Nogo Saturu itu memiliki banyak manfaat: Sebagai sarana meditasi, Mengundang seseorang yang dikehendaki, Sebagai Siker (Pagar Gaib) energi melindungi, Menagkis dan membelokkan hal negatif yang membahayakan, Menjadi Sumber Energi Positif.

Allah hualam semua terjadi hanya atas kehendak-Nya, kita sebagai manusia hanya di wajibkan untuk berdo'a, berihktiar dan berusaha hasil akhir tetaplah kehendak Allah sebagai penentunya.