Ciri: bambu menekuk/merunduk dan pangkal ujung bambu mendekati/menyentu bonggol bambu.
Filosopi Bonggol bambu yg membesar semakin keujung semakin mengecil ini
menggambarkan (bonggol di ibaratkan sebagai sesepuh,leluhur dan orang
tua kita,pangkal ujung bambu yang mengecil di ibaratkan diri kita/anak,
bentuk yang merunduk mengartikan mengingat/menghargai), kesimpulanya
adalah, Jadilah kita seorang yang selalu mengingat/berbakti kepada
sesepuh,leluhur dan orang tua kita. buktikan sendiri, yang kehidupannya
mapan, yang sukses lahir batin. Pastilah mereka adalah anak paling
berbakti kepada sesepuh,leluhur dan orang tuanya.
“Berbakti kepada kedua orang tua merupakan pintu gerbang mencapai kesuksesan hidup di dunia maupun kehidupan setelah ajal.”
Jangan sampai kita menjadi generasi penerus yang durhaka kepada para
leluhur yang menurunkan kitaa. Rubahlah prinsip menjalani kehidupan ini
untuk menjadi berkah bagi sesama manusia, makhluk gaib, hewan,
lingkungan dan alam. Dengan dasar rasa welas asih. Sadar atau tidak,
sengaja atau tidak, hidup musti selalu hati-hati, jangan sampai kita
menyakiti hati orang lain. Usahakan sebisa mungkin dan lakukan setiap
saat di manapun anda berada karena sikap merendah jauh lebih baik.
Kita harus selalu lapang hati untuk berbagi rejeki kepada orang tua.
Jangan pelit, jangan terlalu perhitungan materi dengan orang tua. Jangan
sampai kita dalam gelimang harta sementara orang tua kita dalam
gelimang derita. Jangan pernah berpamrih bila memberikan sesuatu kepada
orang tua, apalagi hanya sekedar uang banyak. Jangan pernah
mentang-mentang pula hanya karena anda sudah mampu memberi banyak sekali
pada kedua orang tua. Kita musti sadar diri, setiap anak pasti
“berhutang” kepada orang tuanya, adalah hutang yang tak pernah bisa kita
lunasi sampai kapanpun, sekalipun dengan ratusan milyar atau trilyun
rupiah. Karena hutang kita berupa hutang darah, dan hutang, nyawa.
Jalan untuk berbakti kepada ortu ada banyak cara, misalnya dengan
bersikap sopan santun, menentramkan hati, sekalipun anda tidak setuju
dengan saran dan permintaan orang tua yang keliru atau tidak tepat. Bila
orang tua kita keliru, ingatkan dan luruskan dengan cara-cara yang jauh
lebih arif dan bijaksana, melebihi kearifan sikap ortu terhadap anak.
Ini sangat tidak mudah, namun seorang anak teladan dan berbakti dituntut
bisa melakukannya.
Namun demikian, pengorbanan material anda
demi keselamatan jiwa raga orang tua, merupakan “project” paling besar
efeknya pada kesuksesan hidup anda sendiri. Karena sedekah harta dengan
setulus hati merupakan perbuatan yang relatif paling sulit dilakukan
manusia di bumi ini. Karena harta adalah barang yang selalu dicari
setiap orang, bahkan tidak dengan cara yang mudah. Setelah dengan
susah-payah mendapatkan uang, pada akhirnya digunakan untuk menutup
kebutuhan darurat orang tua. Walau anak kandung sendiri, kenyataannya
banyak sekali yang tanpa sadar, sikap perbuatannya sangat tega kepada
ortu. Inilah wujud anak durhaka secara terselubung. Anak demikian, pasti
tidak akan luput dari kesialan dirinya sendiri. Laku perbuatannya
sendirilah yang mendatangkan sebel/sial.
Kuncinya : Seberapapun
harta/uang yang anda berikan untuk menyelamatkan jiwa raga orang tua
anda, harta anda justru tidak akan habis. Bahkan harta anda akan
berlipat ganda melalui berbagai pintu-pintu rejeki.”
Contoh ;
Setelah anda menyelamatkan jiwa, mengobati, mengobatkan, atau membayar
seluruh biaya berobat ortu tanpa berkeluh kesah, dilakukan setulus hati,
sepenuh jiwa raga, dan tanpa ada rasa khawatir hidup anda menjadi
melarat, maka setelah itu pintu rejeki anda seperti terbuka. berbagai
urusan menjadi mudah. Kran-kran rejeki seperti dibuka bersamaan. Lakukan
saja dengan tulus tanpa perasaan takut uang anda habis, dan saksikan
sendiri mujizat di balik itu.
“Berbakti kepada kedua orang tua
merupakan pintu gerbang mencapai kesuksesan hidup. Sedangkan berbakti
kepada para leluhur merupakan pintu gerbang meraih kesuksesan hidup, dan
pintu gerbang paling mudah ke dalam interaksi dengan rahasia gaib”.
Jika anda percaya dan menghargai prinsip anak yang harus berbakti
kepada ortu, maka tidak akan lepas dari prinsip kita musti berbakti
kepada orang-orang yang menurunkan kita.
Leluhur adalah para
pendahulu kita yang sudah hidup di alam kehidupan sejati tanpa ragawi.
Leluhur dekat adalah orang-orang yang menurunkan kita sebagai generasi
penerus kehidupan ini. Apabila ortu sudah meninggal dunia, ortu disebut
pula sebagai leluhur paling dekat. Cara-cara berbakti kepada leluhur,
pada hakekatnya sama dengan berbakti kepada ortu. Hanya saja, teknis dan
medianya yang berbeda. Karena leluhur sudah tidak mengurusi urusan
duniawi kecuali untuk urusan yang darurat.
Tuah Bambu Unik “NOGO SATRU”
1. Memperlancar jalannya rizki.
2. muda mendapat ilham,
3. mempermuda untuk belajar/mendalami kebatinan,
4. mempunyai filing yang tepat,
5. penetral energy negative,
6. untuk Pengaman/pagaran.
7. Keselamatan.
8. Penangkal Sihir dan Mahluk Jin Jahat.
9. untuk Penetral Barang Pusaka.
10. Kelancaran Persalinan.
Itulah beberapa manfaat atau khasiat tuah bambu unik nogo satru bagi
kehidupan kita sehari-hari. Namun tentu saja harus dibarengi dengan izin
dari "Allah" Yang Maha Kuasa.
Energi kekuatan bambu unik nogo
satru adalah sebagian kecil dari kekuatan milik Alloh Yang Maha Perkasa.
Maka mintalah izin dahulu untuk menggunakan kekuatan dari bambu unik
nogo satru tersebut kepada Sang Pemilik Tunggal Allah Yang Maha Kuasa
supaya kekuatan pada bambu unik nogo satru tersebut bekerja sepenuhnya
sesuai harapan kita.
Kita sebagai manusia hanya mampu berdo’a, berihktiar, dan berusaha hasil akhir tetap Allah lah sang penentu segalanya.